MAKALAH
SEJARAH, TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN
SEBELUM ABAD KE-18
Disusun oleh :
AGUS SUDIANA NURMANSYAH
(20161050002)
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang kami buat ini untuk memenuhi tugas pada Block I tentang Basic Nursing Science. Adapun judul makalah ini adalah “Sejarah Trend dan Issue Keperawatan Sebelum Abad Ke 18 dan aplikasinya dalam Pendidikan, Pelayanan dan Riset”.
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah khazanah pengetahuan di bidang keperawatan khususnya pada Sejarah Trend dan Issue Keperawatan Sebelum Abad Ke 18 dan aplikasinya dalam Pendidikan, Pelayanan dan Riset. Selain itu makalah ini juga dapat dijadikan sumber bacaan dan referensi untuk membuat makalah selanjutnya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan kekeliruan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna memperbaiki dalam penyusunan makalah – makalah selanjutnya.
Demikianlah kata pengantar yang dapat penyusun sampaikan, atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Tim Penyususn
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II SEJARAH, TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN SEBELUM ABAD 18
A. Sejarah Tokoh Keperawatan Islam Rufaidah Binti Sa’ad ............. 3
B. Trend dan Issue Sejarah Keperawatan ........................................... 5
C. Sejarah Keperawatan di Indonesia ................................................. 7
D. Paradigma Keperawatan Rufaidah Binti Sa’ad .............................. 8
E. Pandangan Islam ............................................................................. 9
F. Aplikasi dalam Pendidikan, Pelayanan dan Riset ........................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat memiliki tanggung jawab dan akan selalu merespon semua kebutuhan pasiennya. Ketika berhadapan dengan komunitas dengan masalah krisis kesehatan seperti penyakit-penyakit menular, perawat mendirikan tempat imunisasi dan program screening, tritment klinik, dan aktifitas promosi kesehatan (Potter dan Perry 2016).
Pengetahuan sejarah profesi keperawatan meningkatkan kemampuan untuk memahami disiplin sosial dan intelektual. Walaupun praktik tidak di jelaskan semuanya pada aspek sejarah pada profesi keperawatan (Potter dan Perry 2016).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang sangat menunjang terhadap peningkatan taraf hidup manusia. Di dunia keperawatan sudah sangat berkembang pesat baik dalam bidang pendidikan ataupun dalam peningkatan mutu, yang dapat dilihat dari banyaknya penelitian-penelitian yang dilakukan berkaitan dengan keperawatan itu sendiri. Dalam hal ini terlihat penelitian yang dilakukan dalam dunia keperawatan juga beragam diantaranya tentang pengembangan teori keperawatan itu sendiri.
Di mata dunia ada beberapa teori keperawatan yang menjadi pedoman atau sebagai bahan acuan terhadap praktek keperawatan itu sendiri diantaranya ialah teori yang di kemukakan oleh Florence Nightingale. Florence Nightingale sendiri mengemukakan bahwa memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, model, dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dangan kedokteran.
Sejarah teori keperawatan sebenarnya sudah ada sejak zaman purbakala (zaman primitif) dimana pada zaman tersebut manusia beranggapan bahwa mereka di pengaruhi oleh kekuatan spiritual. Dimana apabila manusia pada zaman tersebut sakit mereka percaya bahwa ada roh jahat yang mengganggu mereka dan perawatan pada saat itu memang juga masih primitif yaitu dengan membawa ke dukun yang terpercaya.
Namun pada abad ke 8 dunia keperawatan memulai titik terang dimana lahirlah tokoh keperawatan pertama yaitu Rufaidah Al-Asalmiya. Tokoh ini memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada tahun 632 M. Memang Rufaidah tidak mengeluarkan teori tentang keperawatan namun peran Rufaidah menjadi titik mula dunia keperawatan.
Setelah masa rufaidah berakhir maka barulah di awal era abad 18 muncul teoritis Florence Nightingale yang di kenal ibu perawat dunia. Dimana Florence Nightingale mengemukakan bahwa lingkungan sebagai fokus utama dalam penerapan asuhan keperawatan. Florence Nightingale berpendapat apabila lingkungan terjaga maka taraf hidup manusia juga akan baik. Misalnya saja udara, apabila udara di sekitar lingkunagn tersebut buruk maka Florence Nightingale berpendapat bahwa potensi penurunan taraf kesehatan di daerah itu akan buruk juga.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mereview dan menganalisis tentang sejarah, trend dan issue teori keperawatan sebelum abad ke 18 M serta aplikasinya dalam pendidikan, pelayanan dan riset saat ini.
2. Tujuan Khusus :
a. Mereview dan menganalisis tentang sejarah teori keperawatan sebelum abad ke 18 M.
b. Mereview dan menganalisis tentang trend dan isue pelayanan keperawatan sebelum abad ke 18 serta aplikasi dalam pendidikan, pelayanan dan riset saat ini.
BAB II
SEJARAH, TREND dan ISSUE KEPERAWATAN
SEBELUM ABAD KE-18 serta APLIKASI DALAM PENDIDIKAN, PELAYAN dan RISET.
A. Sejarah Tokoh Keperawatan Islam Rufaidah Binti Sa’ad
Masa penyebaran Islam The Islamic Period (570-623M)
Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period) sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holywars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilatur tentang perawat, namun dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy, 1994)
Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa’ad, banyak dari mereka yang hanya mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Sesungguhnya apabila kita ingin menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karenakan pada waktu itu kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan terutama dalam dunia keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai- nilai kesehatan seperti perilaku hidup bersih dan sehat, pentingnya menjaga kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.
Menurut Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presentedat the 3rd International Nursing Conference “Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century” yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain.
Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka dibantu oleh dia.
Dalam beberapa literatur sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti: UmmuAmmara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun.
Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat seperti Ku’ayibat, Aminah binti AbiQays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat, dan Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat. Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim.
Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur.
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang, namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang.
B. Trend dan Issue Sejarah Keperawatan
Sejarah perkembangan keperawatan di mulai dari pertama kali manusia ada di bumi yang di mulai dari lima jaman yaitu zaman purba, zaman permulaan masehi, zaman pertengahan, zaman baru dan jaman modern, yang di dalamya juga akan muncul teori-teori keperawatan pada abad 18 M seperti Florence nightingle, juga Rufaidah binti Sa’ad yang berasar dari Arab.
1. Zaman Purba
Keperawatan sudah ada sejak adanya manusia di bumi, yaitu sejak zaman purba, keperawatan pada zaman ini awalnya adalah kegiatan atas dasar “mother insting”. Perkembangan keperawatan pada jaman ini juga di pengaruhi oleh agama atau kepercayaan seperti yang di lakukan oleh bangsa Mesir yang memuja kepada dewa untuk meminta kesembuhan atau kesehatan.
2. Zaman Permulaan Masehi
Zaman ini di pengaruhi oleh perkembangan dan penyebaran dua agama besar yaitu Islam dan Kristen. Dalam kristen di kenalkan proses keperawatan yang di lakukan oleh biarawati, dan dalam islam mengenalkan ilmu pengetahuan yang lebih maju dalam pengobatan dan keperawatan yang berlandaskan kasih sayang, sehingga ada juga beberapa tokoh islam yang muncul dalam dunia kesehatan seperti kedokteran pada zaman ini seperti Ibnu Sina, dalam dunia keperawatan seperti Rufaidah binti Sa’ad.
3. Zaman Pertengahan
Pada zaman ini mulai banyak perang-perang besar yang menimbulkan banyak masalah kesehatan dampak perang dan pada zaman ini juga mulai di dirikan Rumah sakit untuk mengatasi dampak perang seperti orang yang luka, penyakit-penyakit lain yang muncul bahkan kelaparan dan lain-lain. Dengan ini semua dunia keperawatan mulai maju dengan perkembangan proses pengobatan yang di adopsi oleh negara Barat.
4. Zaman Baru (Renaisans)
Pada zaman ini proses pelayanan kesehatan seperti rumah sakit sempat mengalami kemunduran karena di ambil pengelolaan oleh pihak yang bukan berada di bidang keperawatan atau kesehatan umumnya seperti rumah sakit yang di ambil alih oleh pihak gereja, dan sipil yang tidak mengerti tentang keperawatan.
Pada zaman ini juga muncul seorang tokoh yang kita kenal yaitu Florence Nightingale yang mengembangkan suatu model asuhan keperawatan yang menyatakan bahwa kondisi sakit seseorang itu di sebabkan oleh faktor lingkungan. Selain itu juga berdiri Palang Merah Internasional yang di pelopori oleh Hendry Dunand yang proses tindakannya perawat di latih dengan konsep P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).
5. Zaman Modern
Di zaman modern keperawatan berkembang di era Florence Nightingale, kemajuan keperawatan pertama kali maju di Inggris dengan di dirikannya sekolah sekolah keperawatan di Inggris dan di dirikannya perhimpunan perawat nasional Inggris. British Nurse Association), selain Florence Nightingale juga muncul tokoh tokoh teoritis keperawatan dunia lainnya seperti, Hindegard E. Peplau (1952), Ida Jean Orlando (1961), Virginia Henderson (1966), Sister Calista Roy (1970), Marta E. Roger (1970).
C. Sejarah Keperawatan di Indonesia
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia di pengaruhi oleh latar belakang Indonesia yang sempat berada di bawah jajahan bangsa Eropa dan Jepang, sehingga bangsa penjajah memang turut andil dalam perkembangan keperawatan yang ada di Indonesia, seperti:
1. Zaman VOC (1602-1799)
Yang menjadi pelopor saat itu ada kaum pedagang yang datang ke Indonesia, untuk kepentingan kesehatan mereka mendirikan Binnen Hospital di bayavia/Jakarta yang petugasnya berasal dari anak bangsa yang di sebut dengan Pembantu Orang Sakit (POS), dan setelah VOC bubar maka pelayanan kesehatan ini di ambil alih atau banyak didirikan usaha dalam bidang kesehatan seperti Dinas Kesehatan Tentara (Militaire Gezondsheids Dients) dan Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke Genzondsheids Dients)
2. Zaman penjajahan Belanda I (1799-1811)
Pada zaman ini pemerintah hanya meneruskan apa yang sudah ada dan tidak terdapat perubahan yang signifikan.
3. Zaman Penjajahan Inggris (1811-1816)
Pada zaman penjajahan Inggris keperawanan mulai di kembangkan oleh Raffles. Bentuk pengembangan yang di lakukan seperti vaksin cacar, perbaikan perawatan kesehatan jiwa dan perawatan untuk para tahanan.
4. Zaman Penjajahan Belada II (1816-1942)
Keperawatan berkembang di zaman ini, Prof. Dr. Reinwardt berhasil menyusun dan di terbitkannya UU kesehatan, dan di dirikan juga Rumah Sakit Umum pada tahun 1819 oleh residen V. Tahun 1852 Dr.W. De Bosch mendirikan sekolah kedokteran dan juga menyiapkan sekolah kebidanan. Pada tahun 1875 pemerintah pertama kali mendirikan rumah sakit jiwa di Bogor dan di buka Lay sekolah Perawatan jiwa di Bogor pada tahun 1940. Selain itu pada jaman ini juga mulai berkembang rumah sakit rumah sakit swasta di Jakarta yang kemudian juga di buka sekolah pendidikan keperawatan pertama di RS Cikini tahun 1900.
5. Zaman Penjajahan Jepang (1942-1945)
Kekejaman Jepang menjadi salah satu faktor kemunduran keperawatan dan kesehatan pada jaman itu, sebagian lembaga kesehatan di ambil alih dan kekurangan suplai obat juga pada era ini banyak wabah penyakit yang menyebar.
6. Zaman Kemerdekaan sampai Sekarang (1945- Sekarang)
Awal kemerdekaan Indonesia masih di hadapkan dengan permasalah yang sama yaitu kekurangan suplai obat obatan di rumah sakit, hanya saja sejak zaman ini keperawatan mulai berkembang dan maju dengan berkembangnya sekolah sekolah keperawanan di berbagai daerah.
D. Paradigma Keperawatan Rufaidah Binti Sa’ad
Rufaidah memandang manusia sebagai subjek bukan fisik dan perasaan saja tetapi juga membantu proses keperawatnya juga. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang paling penting bagi perawat (Hand Touch), Rufaiadh juga memiliki kepribadian yang luhur dan empati. Selain itu, Rufaidah memberikan pelayanan atas dasar rasa kemanusiaan dan rasa pedulinya yang besar (Care).
Rufaidah menerapkan paradigma lingkungan di gambarkan dengan didirikannya rumah sakit lapangan yang untuk mengobati kaum muslimin yang teruka akibat perang dan menampung anak anak yatim, cacat mental dan orang miskin sekalipun dan diberikannya bekal berupa pendidikan.
Rufaidah dapat menjadi seorang pemimpin, organisatoris mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain, Rufaidah turun langsung membantu mengobati kaum muslimin yang teruka akibat perang menjadi gambaran paradigma Rufaidah sebagai perawat.
Di pandang dari sisi paradigma kesehatan bahwa Rufaidah terlibat dalam aktivitas sosial di komunitas dengan memberikan bekal pendidikan pada anak yatim yang tujuannya bukan hanya meningkatkan derajat kesehatan tetapi juga mempertahankan derajat kesehatan dengan bekal pendidikan yang di berikan.
E. Pandangan Islam
Pandangan Al-Quran terkait keperawanan dapat di jelaskan oleh:
1. Surat Al-isra/17:82
“Dan kami menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat untuk orang-orang mukmin”
Di samping itu Al-Qur’an juga mengisyaratkan tentang pengobatan dalam hal ini menjelaskan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari perbuat obat-obatan dalam hal ini dapat di lihat berdasarkan Surat An-Nahl /16:11
2. Surat An-Nahl /16:11
“Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untuk mu, seperti zaitun, kurma, anggur dan buah bahan lain selengkapnya, sesungguhnya pada hal-hal demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang memikirkan”
Berasarkan keterangan di atas apa di simpulkan bahwa orang yang membaca Al-Quran akan merasakan ketenangan jiwa.
3. Menurut pandangan islam pada era Rufaidah dapat di jelaskan oleh:Surat Al-Maidah ayat 2
“dan tolong menolong Lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam beruat dosa dan pelanggaran”.
Dari ayat ini menjelaskan bahwa tindakan yang di lakukan oleh Rufaidah untuk tolong menolong dan saling mengasihi sesuai dengan ayat Al-Quran di atas.
F. Aplikasi dalam Pendidikan, Pelayanan dan Riset
1. Aplikasi dalam pendidikan
Aplikasi dalam pendidikan yang di gambarkan oleh tindakan Rufaidah pada zaman itu adalah dengan adanya pelatihan kepada kaum kaum wanita yang di lakukan Rufaidah di zaman itu dan pembekalan pendidikan kepada anak yatim yang di santuninya. Hal ini terus berkembang hingga sekarang yang salah satunya di buktikan oleh jurnal ini:
INTENSI MELAKSANAKANSELFSTUDY (SEVEN JUMP : STEP6)
DALAMSMALLGROUPDISCUSSION(SGD) PADAMAHASISWAANGKATAN 2011
FAKULTAS ILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
AriskaJuniar Arlan,NitaFitria, ImasRafiyah
Abstract- Educationis efforttodevelopour potential. Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran implement the CBC to produce competent graduates. PBL approach used by seven jump. Inthisseven-stage, self study (step6) is the essence of this method. The research design use is descriptive quantitative. Its population is college student of Faculty of Nursing grade 2011. The sampling technique was done by total sampling 130 respondents. The instrument used question naire arranged on TPB (Ajzen, 2005). The results are almost all respondents 123 respondent (94.6%) hadastrong intention, aminority respondent (5.4%) had we akintentions .Determinant that formintentions are Attitude Toward Behavior 34,49%, and Subjective Norm 34,40%, Perceived Behavioral Control 31,11%. Based on the results, suggested to grade 2011, who has a strong intention to maintainand increase it, student who had we akintentions its hould be given attention and motivation, suggestions for faculty is to maintainand improve the quality of students, teachers, and supporting infrastructure. For further research can be used aspreliminary data to examine factors that influence intentions
2. Aplikasi keperawatan dalam pelayanan
Aplikasi dalam pelayanan keperawatan yang di lakukan oleh Rufaidah dapat di gambarkan seperti yang di lakukan oleh Rufaidah yaitu proses merawat kaum muslimin korban perang. Dan proses merawat semua pasien termasuk anak yatim, orang cacat dan korban perang lainnya, tindakan rufaidah ini menggambarkan sifat kepedulian perawat (Care) yang hingga saat ini, sifat peduli (care) menjadi ciri perawat di seluruh dunia, dan di terapkan di semua unit pelayanan oleh perawat, sifat (Care) perawat di buktikan dengan terapi yang berkembang yaitu terapi komunikasi terapeutik yang di lakukan perawat.
3. Aplikasi keperawatan dalam riset
Aplikasi dalam riset keperawatan mungkin belum di lakukan pada zaman Rufaidah saat itu, namun terkait apa yang di lakukan Rufaidah yang kini banyak di gunakan oleh perawat seperti sifat pedulinya terhadap pasien dapat di gambarkan oleh berkembangnya riset-riset keperawatan tentang rasa peduli perawat (Care)
IbnuDarmawan
“Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan KlienDalamMendapatkanPelayananKeperawatandi InstalasiGawatDaruratRSUDDrSoedarsoPontianakKalimantanBarat”
Xiv+63 halaman+33lampiran
Abstrak: Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien sehingga klien akan merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diterimanya. Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soedarso Pontianak Klimantan Barat Perawat sudah melakukan/Melaksanakan komunikasi terapeutik berdasarkan kebiasaan/rutinitas dalam bekerja sehari-hari, akan tetapi belum memperhatikan tehnik-tehnik dan tahapan baku komunikasi terapeutik yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan klien alam mendapatkan pelayanan keperawatan Di IGD RSUD Dr. Soedarso. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasional dengan rancangan penelitian Cross Sectional, yang menggunakan total sampel untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat dan melihat tingkat kepuasan klien dengan cara kuota sampling dengan jumlah responden yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 108 orang. Hasil yang disajilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisa dengan menggunakan uji statistik Chi- square test dengan taraf signifikasi (3=0.05). Dari hasil kuesioner perawat yang melaksanakan komunikasi terapeutik (54.6%), Berdasarkan kuesioner tentang kupuasan klien selama dirawat klien merasa puas l (66.7 %). Hubungan tingkat kepuasan tentang komunikasi, berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh p=0.000 (p<0.05)), Sedangkan hubungan tingkat kepuasan dengan komunikasi pada tahap orientasi berdasarkan hasi luji Chi-Square p=0.002(p<0.05), pada tahap kerja didapatkan hasil uji Chi-Square p=0.023 (p<0.05) dan hubungan tingakat kepuasan dengan komunikasi pada tahap terminasi didapatkan hasil uji Chi-Square p=0.002 (p<0.05) Sebagian besar perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soedarso Pontianak sudah melaksanakan komunikasi terapeutik dan kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan adalah puas, ada hubungan yang bermakna antara pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan. Bagi perawat selalu meningkatkan profesionalisme dan memberikan pelayanan kepada klien khususnya cara melaksanakan komunikasi terapeutik secara benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan sejarah tokoh keperawatan Islam yaitu Rufaidah Binti Sa’ad kita dapat melihat bahwa keperawatan sebenarnya sudah ada dari sebelum abad 18 M, dan dari zaman itu sudah ada perawat yang patut kita contoh yaitu Rufaidah Binti Sa’ad, setiap tindakan yang di lakukannya dapat menjadi pelajaran untuk kita semua, dan sesungguhnya ilmu keperawatan yang kita tahu berkembang dari dunia barat ternyata berawal dari tindakan Rufaidah yang diadopsi oleh dunia barat. Yang tergambar juga dalam trend dan issu perkembangan dunia keperawatan bahwa memang keperawatan sudah ada dari zaman purba yang di gambarkan oleh tindakan mother insting. Perkembangan keperawatan dari abad demi abad juga semakin berkembang dengan penemuan/riset riset terbaru, yang menjadikan kita supaya semakin profesional untuk memberikan pelayanan keperawatan dan memajukan organisasi keperawatan khususnya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan berdasarkan cerita di atas harus bisa menginspirasi kita untuk terus maju menjadi perawat yang profesional, mengembangkan terus dunia keperawatan dengan riset/penemuan-penemuan baru agar perawat tidak tenggelam termakan jaman, melainkan dapat terus berkembang seperti yang tergambar dalam proses kemajuan keperawatan dari zaman ke zaman seperti semangat cerita di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Arlan, Ariska Juniar, Nita Fitria, and Imas Rafiyah. "intensi melaksanakan self study (seven jump: step 6) dalam small group discussion (sgd) pada mahasiswa angkatan 2011 fakultas ilmu keperawatan universitas padjadjaran." keperawatan 2.1 (2016).
Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. 2008. Jakarta EGC
Darmawan, Ibnu. Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat. Diss. Universitas Diponegoro, 2009.
HIDAYAT, A. Aziz Alimul. 2008 Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Komentar
Posting Komentar