MAKALAH
TEORI KEPERAWATAN “
FLORENCE NIGHTIANGLE” PADA ABAD KE-19
DISUSUN
OLEH
AGUS SUDIANA NURMANSYAH
(20161050002)
PROGRAM
PASCA SARJANA
MAGISTER
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. SejarahPerkembangan Florence Nightiangle...................................... 2
B. Isi Teori.............................................................................................. 4
C. ParadigmaKeperawatan..................................................................... 6
D. AplikasidalamBidangPendidikan, PelayanandanRiset...................... 27
BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejak adanya sejarah kehidupan
manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Fakta-fakta ini
disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori. Teori-teori tersebut kemudian
digunakan untuk memahami gejala-gejala alam dan kemasyarakatan yang lain.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan
teknologi umat manusia, teori-teori tersebut makin berkembang baik kualitas
maupun kuantitasnya. Seiring dengan perkembagan teori tersebut berkembang pula
teori keperawatan.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan
keperawatan.
Salah satunya adalah model konsep dan teori keperawatan Florence
Nightingale pada abad ke 19. Teori Florence ini adalah teori yang mengemukakan
tentang lingkungan (environment theory)
(Meleis, 2006). Florence
Nightingale
sendiri disebut ibu dari keperawatan modern dan beliau dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah
dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting
dalam perkembangan ilmu keperawatan.
Teori
dari Florence Nightingale
sangatlah bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat pasien.
Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di
sekitar pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan
pasien. Pasien sangatlah membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di
rawat, sehingga
makalah ini akan membahas tentang bagaimana sejarah Florence Nightiangle, isi teorinya dan penerapannya
pada tataran pelayanan, pendidikan dan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Perkembangan
Florence
Nightiangle lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820. Menghabiskan masa
kecilnya di Leahorst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya William
Nightiangle yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London,
Inggris. Keluarga Nightiangle adalah keluarga keturunan ningrat. Pada masa itu
wanita ningrat, kaya dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang
saja dan malas. Sementara Florence Nightiangle lebih banyak keluar rumah
membantu warga sekitar yang membutuhkan.
Florence
mulai terkenal sejak perang Krimea antara Inggris, Prancis, dan Turki melawan
Rusia pada tahun 1854 – 1856. Pada saat peperangan banyak tentara Inggris yang
terluka dan dibiarkan terlantar di Rumah Sakit darurat, karena kekurangan
tenaga perawat, Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke
Rumah Sakit itu. Saat Florence tiba, kondisi Rumah sakit sangat mengerikan.
Semua ruangan penuh sesak dengan prajurit yang terluka tanpa ada yang merawat,
potongan-potongan tubuh sisa amputasi tertumpuk diluar jendela dan tidak ada
yang membuangnya sehigga meimbulkan bau yang tidak sedap.
Sejak
saat itu Florence melakukan perubahan-perubahan penting. Perubahan tersebut
diantaranya mengatur tempat tidur para pasien di ruangan, menjaga kebersihan
ruangan perawatan dan melakukan perawatan luka secara berkala. Kerja keras
Florence untuk membersihkan Rumah sakit tidak berpengaruh banyak terhadap
jumlah kematian prajurit, sebagian besar meninggal karena penyakit Thypoid,
Cholera dan Disentry dibandingkan dengan kematian karena luka-luka perang.
Florence akhirnya mengumpulkan bukti-bukti dihadapan Komisi Kesehatanan Tentara
Inggris bahwa tingkat kematian yang tinggi diakibatkan karena kondisi rumah
sakit yang kotor dan memprihatinkan. Florence bersemangat untuk mengkampanyekan
tentang kebersihan lingkugan sebagai hal utama. Kampaye tersebut berhasil
menurunkan angka kematian prajurit pada saat tidak terjadi peperangan. Selain
itu, Florence juga menunjukkan pentingnya desain pembuangan limbah dan ventilasi
udara sebuah rumah sakit (Adu-Gyamfi & Brenya. 2016)
Pasca pertempuran dahsyat diluar kota, seorang
bintara datang dan melapor pada Florence bahwa dari kedua belah pihak korban
yang berjatuhan jumlahnya banyak. Florence langsung mendatangi pertempuran itu pada
malam hari menggunakan lampu untuk mencari prajurit yang masih hidup dan
mulailah ia terkenal dengan The Lady With The Lamp
sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap gulita.
Florence
Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 agustus 1857. Ia
diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat untuk mendirikan sebuah badan bernama DANA
Nightingale untuk mengumpulkan dana yang akan diserahkan kepada Florence
sebagai bentuk rasa terima kasih karena berhasil menyelamatkan banyak jiwa dari
kematian. Dari dana yang dikumpulkan, Florence Nightiangle membangun sekolah
perawat khusus wanita yang pertama. Florence berargumen bahwa dengan adanya
sekolah perawat, maka profesi perawat akan lebih dihargai, ibu-ibu dari
keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk bersekolah
disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik. Selain itu, Florence Nightiangle juga menulis
buku catatan tentang keperawatan (note on
nursing) setebal 130 halaman dan menjadi acuan di sekolah keperawatan
Florence Nightiangle dan sekolah keperawatan lainnya.
Pada
tahun 1883 Florence Nightiangle di anugerahkan medali kerajaan (The Royal Red Cross) oleh Ratu
Victoria. Florence Nightiangle meninggal di usia 90 tahun pada tanggal 13
Agustus 1910 dan dimakamkan di St. Margareth yang terletak di East Wellow,
Hampshire, Inggris (Adu-Gyamfi & Brenya. 2016)
B.
Teori Umum Florence Nightingale
Teori Environmental Nightingale dicetuskan oleh Florence
Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi
sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi
kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan
ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya
menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah
penyakit adalah proses penyebaran alami karena adanya sesuatu yang kurang
diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal,
guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses
penyebaran melalui suatu indakan. Hal ini berisikan empat gaya adaptif, yaitu:
1.
Gaya Psikologik
Mengembangkan
kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan
elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan
penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin.
2.
Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu: fisik diri, yang
mengembangkan indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang
melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral diri.
3.
Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu
pada performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.
4.
Gaya Interpenden
Mencakup
suatu hubungaan dengan orang lain yang bertentang pada performa dalam melakukan
sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
C.
Paradigma Keperawatan “Florence Nightingale”
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan
dalam suatu cabang ilmu pengetahuan (Kiesterman,1997). Paradigma memiliki pola
dan cara pandang dasar, khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi, dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia. Menurut Nightingale 4 komponen paradigma keperawatan antara
lain: manusia, keperawatan, sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.
1.
Manusia
Manusia sebagai klien, yakni makhluk
bio, psiko, sos, spiritual dan tersusun dari jasad (fisik) dan
jiwa (roh). Komponen fisik adalah komponen yang mempunyai wujud (dapat dilihat
dan disentuh) dan membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidup seperti
bernafas, makan, minum, eliminasi, berjalan, melihat, mendengar, dan lain
sebagainya. Komponen roh merupakan komponen yang tak terwujud (tersirat,
tesembunyi tapi ada) dan kita wajib meyakini keberadaannya. Manusia mempunyai
sifat yang unik dan berbeda - beda satu dengan yang lainnya, mempunyai
kebutuhan yang berbeda pula serta mengalami tingkat perkembangan dan
pertumbuhan.
Manusia sebagai klien yang bersifat
keluarga (sekelompok individu) dan saling berhubungan atau berinteraksi satu
dengan yang lain dalam lingkungan atau masyarakat. Manusia sebagai klien yang
bersifat masyarakat akan memiliki kemampuan individu yang dipengaruhi oleh
fasilitas keseahatan (rumah sakit, puskesmas, posyandu), pendidikan (sekolah,
institusi, universitas), komunikasi (langsung, tidak langsung, media), dan
sosial (keyakinan, pandangan, proses berubah).
2.
Keperawatan
Keperawatan memberikan pelayanan
kesehatan yang profesional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, spiritual yan komprehensif yang
ditunjukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sakit maupun sehat
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat bertanggung jawab
sepanjang kehidupan seseorang. Perawat harus berpegang pada nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Bentuk pelayanan yang diberikan bersifat promotif,
prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Keperawatan bertujuan membawa atau
mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui
upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
3.
Sehat-sakit
(kesehatan)
Kesehatan adalah karunia tuhan yang
harus disyukuri, dipelajari, dilindungi, dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak
asasi dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan
beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat adalah
keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia
sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing. Sehat yaitu individu yang
mampu memanipulasi pengaruh lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak
menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya.
Sehat adalah adanya keseimbangan
komponen-komponen biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual individu.
Sedangkan sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam dapat
menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri
maupun fungsi tubuh.
4.
Lingkungan
Konsep Florence Nightingale, pasien
dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari
lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a.
Lingkungan fisik (physical
enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersihyang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan
dibuatsedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
b.
Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif
dapat menyebabkan srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c.
Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang
spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien
yaitu lingkungan pasien yang secara menyeluruh.
D.
Aplikasi Teori
1.
Aplikasi teori Florence Nightingale pada pelayanan
kesehatan antara lain:
a.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Buku
pedoman didapatkan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) Pedoman manajerial pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
b.
Pembatasan jumlah penunggu dan pengunjung pada pasien di
rumah sakit.
c.
Five moment dalam pelaksanaan cuci tangan. Di dukung
dengan data yang kami dapatkan dari (“Review:
‘My Five Moments for Hand Hygiene’: a User-Centred Design Approach to
Understand, Train, Monitor and Report Hand Hygiene - ProQuest” 2016)
d.
Penggunaan teknik aseptic dalam melakukan tindakan
keperawatan. Jurnal yang mendukung yaitu (“Germs
Are in the Details: Aseptic Design and General Contractors at the Lying-In
Hospital of the City of New York, 1897-1901 - ProQuest” 2016)
e.
Patient safety. (“Patient
Safety in Medical Education: Students’ Perceptions, Knowledge and Attitudes:
e0135610 - ProQuest” 2016)
f.
Modifikasi lingkungan pelayanan kesehatan di masyarakat
dalam pencegahan penyakit tuberculosis.
Seperti yang ditulis oleh Menurut Simon Macharia Kamau*, Rose Jelagat Rotich,
Brigid Chemutai Cheruiyot, Lily Chepketer Ng’eno dari Department of Nursing
Sciences, University of Kabianga, Kapkatet, Kenya. (2016). "Applying Florence
Nightingale’s Model of Nursing and the Environment on Multiple Drug Resistant
Tuberculosis Infected Patients in the Kenyan Setting -
55dd950208ae83e420ee8397.pdf”
2.
Aplikasi teori Florence Nightiangle di Pendidikan
a.
Standart lingkungan tempat pembelajaran yang kondusif
meliputi tempat pembelajaran yang bersih, penerangan yang cukup, jumlah ideal
mahasiswa, ventilasi yang baik, kelembapan.
b.
Penggunaan perlengkapan perkuliahan ergonomis.(“Physical
Characteristics of the Indoor Environment That Affect Health and Wellbeing in
Healthcare Facilities: A Review - ProQuest” 2016)
c.
Penggunaan metode pembelajaran yang menarik.
d.
Jadwal perkuliahan yang efektif.
3.
Aplikasi teori Florence Nightingale di Research
Menurut Whitney (1960)
ilmu dan penelitian adalah sama –sama suatu
proses, sedangkan hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut beralasan
karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam perkembangan
ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah penelitian. Pada
prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk memperoleh
kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prisipnya adalah metode ilmu
pengetahuan (scientific method) (Notoamodjo, 2010). Sesuai dengan perkembangan zaman,
lingkungan akan berubah sehingga diperlukan penelitian penelitian terbaru untuk
mendukung perkembangan teori yang sudah ada tersebut. Contohnya dalam hal
perawatan luka yang dahulu hanya menggunakan balutan kasa kering, sekarang
digunakan yang sekarang menggunakan teknik moist wound healing. Hal tersebut di
atas dibuktikan dengan Howett, Maeve. (2015). Nightingale Theory and Intentional Comfort Touch in
Management of Tinea Pedis in Vulnerable Populations. Journal of Holistic
Nursing.
E.
Nilai-nilai Keislaman dalam Teori Keperawatan
1. QS.
Al-Hajj (22): 29
الْعَتِيقِ
بِالْبَيْتِ وَلْيَطَّوَّفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيُوفُوا تَفَثَهُمْ لْيَقْضُوا ثُمَّ
Artinya :
kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka,
menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling tua
(baitullah)
2. QS.
Al-Furqon (25): 48
طَهُورًامَاءًالسَّمَاءِ مِنَۚوَأَنْزَلْنَا
رَحْمَتِهِ يَدَيْ بَيْنَ بُشْرًا حَ الرِّيَا أَرْسَلَالَّذِي وَهُوَ
Artinya :dan
dialah yang meniupkan angin(sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya(hujan) dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih
3. HR.
Muslim
Abu Malik
al-Asy’ari menyatakan bahwa Rasulullah SAW, bersabda : Kebesihan itu setengah
dari keimanan
4. HR.
Abu Ya’la
Amir bin Sa’ad bin
Abu Waqqash meriwayatkan dari ayahnya
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “sesungguhnya Allah SWT baik dan menyukai setiap
kebaikan, Dia bersih dan menyukai kebersihan, Dia mulia dan kemuliaan, Dia
dermawan dan menyukai setiap kedermawanan. Bersihkanlah rumah kalian dan jangan
tiru orang-orang Yahudi yang menggabungkan rumah mereka dengan kandang
5. HR.
Thabrani
Abdullah
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “ bersihkanlah tubuh hingga ke
bagian-bagian yang terdalam (seperti menyusup-nyusup jari ke sela-sela jari
yang lain) karena itu termasuk kebersihan. Sesungguhnya kebersihan dapat
mengantarkan sesorang menuju keimanan, sementara keimanan akan bersama orang
itu kelak di surga
6. HR.
Suyuthi
Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, Bersabda “jagalah kebersihan sampai batas
tertinggi dari kemampuan kalian,. Hal ini karena sesungguhnya Allah SWT
membangun agama islam dengan pilar kebersihan dan orang yang bias masuk surge
hayalah orang yang menjaga kebersihan.
BAB III
KESIMPULAN
Teori Environmental Nightingale dicetuskan oleh
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan
menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama
bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan
ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat.
Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang
dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan psikologis dan lingkungan social. Teori Florence Nightiangle ini dapat
diterapkan dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Adu-Gyamfi
& Brenya. 2016. Nursing in Ghana : A Search For Florence Nightiangle in an
Africa City. Pubmed.com pada tanggal 5 Oktober 2016
Patricia A, Potter & Perry.
Fundamental of Nursing, 7th Edition
Komentar
Posting Komentar